Sumber Nutrisi Terbaik untuk di Konsumsi Setelah Fitness
Makan setelah berolahraga adalah Hal yang Penting
Untuk bisa memahami bagaimana makanan bernutrisi sangat penting untuk dikonsumsi setelah berlatih, maka perlu dipahami pula bahwa kebutuhan nutrisi tersebut dipengaruhi oleh aktivitas atau jenis latihan yang dilakukan. Karena ketika berolahraga, otot akan menggunakan seluruh glikogen tubuh untuk dijadikan bahan bakar, yang pada akhirnya, kadar glikogen dalam otot menjadi berkurang. Bahkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal Of The International Society Of Sports Nutrition pun mengatakan bahwa kemungkinan besar protein yang berada didalam otot karena latihanpun akan menjadi berkurang ataupun rusak.
Protein, Karbohidrat, dan Lemak
Pada bagian ini, kami akan membahas tentang bagaimana protein, karbohidrat dan lemak terlibat dalam proses pemulihan tubuh setelah berlatih.
1. Protein Membantu Memperbaiki dan Meningkatkan Massa Otot
Seperti yang sudah disinggung di atas, latihan akan mampu memicu terjadinya pengurangan ataupun kerusakan pada protein yang berada di dalam otot. Namun, para peneliti berpendapat bahwa hal inipun tergantung dari volume dan intensitas latihan yang Anda lakukan. Dengan mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup setelah berolahraga, maka akan membantu tubuh dalam mengisi kembali kandungan protein yang sebelumnya telah terkuras. Bahkan, menurut laporan yang dikeluarkan dalam jurnal The Physician And Sports medicine menjelaskan bahwa mengonsumsi protein setelah berolahraga mampu membangun jaringan otot yang baru. Lebih lanjut lagi, studi yang dilakukan para peneliti dan diterbitkan dalam American Journal Of Physiology-Endocrinology And Metabolism dan Journal Of The International Society Of Sports Nutrition melaporkan bahwa mengonsumsi 20-40 gram protein mampu memaksimalkan dan mempercepat pemulihan tubuh setelah berolahraga.
2. Karbohidrat dalam Membantu Pemulihan
Kandungan dan cadangan glikogen akan digunakan sebagai bahan bakar oleh tubuh selama melakukan latihan, dan mengonsumsi karbohidrat merupakan cara yang tepat untuk mengisi kembali cadangan glikogen dalam tubuh. Tingkat penggunaan glikogen ini tergantung pada jenis latihan yang dilakukan. Sebagai contoh, jika Anda melakukan latihan yang menuntut daya tahan tubuh, maka dibutuhkan lebih banyak glokogen dari pada hanya latihan resistensi saja. Beberapa latihan yang mungkin menuntut daya tahan tubuh adalah berlari, berenang, bersepeda, dll. Pada kondisi tersebut, tubuh memerlukan karbohidrat yang lebih banyak dari pada atlet binaragawan. Para peneliti menambahkan bahwa mengonsumsi karbohidrat 1.1-1.5 gram/kg berat badan dalam kurun waktu 30 menit setelah latihan mampu menghasilkan resistesi glikogen yang tepat.
Studi lainnya yang terbit dalam jurnal International Journal Of Sports Medicine dan Journal Of Applied Physiology mengatakan bahwa sekresi insulin, yang mampu mendorong sintesis glikogen, akan lebih baik terstimulasi saat karbohidrat dan protein dikonsumsi secara bersamaan. Studi ini lantas dikembangkan oleh peneliti yang berasal dari University of Texas Medical Branch and Metabolism Unit yang mengatakan bahwa mengonsumsi karbohidrat dan protein setelah berolahraga akan mampu memaksimalkan terjadinya sintesis protein dan glikogen
Untuk itu, cobalah untuk mengonsumsi kerbohidrat dan protein dengan perbandingan 3:1 (karbohidrat:protein). Contohnya Anda mengonsumsi 120 gram karbohidrat dan 40 gram protein. Memenuhi kebutuhan karbohidrat menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan, terlebih lagi untuk para atlet. Konsumsilah dua kali sehari.
3. Tidak Selamanya Lemak itu Buruk
Saat ini, masih banyak orang yang berpikir bahwa mengonsumsi lemak setelah berlatih mampu memperlambat pencernaan dan penyerapan nutrisi. Pemikiran tersebut tidak sepenuhnya salah, namun masih ada manfaat lemak pada tubuh. Contohnya saja seperti studi yang tertulis dalam Medicine & Science In Sports & Exercise dengan hasil bahwa susu murni akan lebih efektif dalam meningkatkan massa otot dari pada susu skim. Sedangkan kita tahu bahwa susu murni masih memiliki kandungan lemaknya. Lebih lanjut lagi, hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal Of Applied Physiology melaporkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi lemak setelah berolahraga tidak berpengaruh pada sintesis glikogen otot. Membatasi asupan lemak setelah berlatih mungkin suatu pemikiran yang bagus, namun perlu dicatat pula bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi proses pemulihan pada tubuh Anda.
Sumber: https://www.sfidn.com/article/post/sumber-nutrisi-terbaik-untuk-di-konsumsi-setelah-fitness